Akan tetapi di zaman modern ini, sebagian anak ada yang menentang tentang adanya perjodohan. Apalagi jika hal itu terjadi karena terkait dengan kehormatan keluarga kebangsawanan.
"Tapi apakah ini masih bisa diterima di zaman sekarang? Ini yang kita benturkan dalam serial ini. Karena bagaimanapun juga anak-anak mereka hidup di zaman sekarang, modern. Apakah mereka bisa menerimanya sebagai sebuah kebaikan atau malah sebagai sebuah kehancuran," ujar dia.
"Jika melihat latar belakang perjodohan kan mengedepankan bibit, bebet, bobot. Secara fondasinya mungkin benar, tetapi caranya mungkin enggak benar, kan jodoh enggak bisa dipaksakan," kata pria 51 tahun itu.
Royal Blood menceritakan seorang gadis ningrat, Anggi, yang memiliki sifat yang bertolak belakang dengan sang adik, Saras. Berbeda dengan Saras yang penurut, Anggi lebih menyukai kebebasan dan senang bernyanyi dalam band.
Anggi kemudian jatuh cinta dengan seorang laki-laki dengan latar belakang yang jauh berbeda dengan dirinya. Keluarganya pun tak menyetujui, karena mereka sudah menjodohkan Anggi dengan lelaki lain yang juga merupakan keturunan bangsawan.
Serial Royal Blood mengangkat kisah yang memadukan antara budaya Jawa dan modernitas yang menarik untuk dieksplorasi. Jalan ceritanya memperlihatkan kisah yang emosional, namun juga sarat akan pesan moral mengenai perkembangan budaya dan modernitas.
Royal Blood diperankan oleh Shakira Jasmine sebagai Anggi, Tania Qumsoani sebagai Saras, Andri Mashadi sebagai Bisma, Tubagus Ali sebagai Riza, Wani Dharmawan sebagai Bambang, Maudy Koesnaedi sebagai Gayatri, Virrisya Debora sebagai Nawang, dan Tanta Ginting sebagai Indra.