Spiritualitas Warnai Borobudur Writers and Cultural Festival 2018

Ramdan Malik
Santri Pabelan, Magelang, Jawa Tengah, nobar. (Foto: iNews.id/Ramdan Malik)

MAGELANG, iNews.id - Spiritualitas dan sejarah menjadi benang merah Borobudur Writers and Cultural Festival yang ditutup semalam. Laura Romano, misalnya, mengajarkan meditasi Sumarah yang menampung curahan hati peserta BWCF sebelum maupun sesudah meditasi.

Perempuan asal Milano, Italia yang sejak 1979 menetap di Solo, Jawa Tengah ini dua kali memimpin meditasi di BWCF. Dia mengisi waktu kosong di antara simposium dan diskusi sejak pagi hingga sore dengan pertunjukan seni malam hari.

Banyak peserta BWCF tertarik dengan meditasi Sumarah yang dipelajarinya sejak 1970-an dari pamong-pamong senior Sumarah di Solo dan Jakarta. Kini Laura mengajar Sumarah di Eropa dan Australia. 

"Di sini Sumarah sudah hampir mati. Yang banyak mempelajarinya justru di Italia, Inggris, dan Australia," tuturnya sedih, kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 25 November 2018.

Laura percaya, melalui meditasi seseorang akan menemukan dirinya kembali. "Banyak orang sekarang mengidentifikasi dirinya sebagai dokter, bankir, dan lain-lain. Begitu mereka gagal dalam profesinya langsung bunuh diri. Nah, lewat meditasi orang mengenal dirinya kembali secara utuh, bukan hanya profesi atau pekerjaanya," ucapnya.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Destinasi
7 tahun lalu

Menemukan Bugis di Belanda, Menengok Teosofi Nusantara

Destinasi
7 tahun lalu

Ternyata, Hubungan Jawa dengan China Sudah sejak 131 Masehi

Destinasi
7 tahun lalu

BWCF 2018, Mengenal Indonesia melalui Catatan Perjalanan Pelawat Asing

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal