MAGELANG, iNews.id - Spiritualitas dan sejarah menjadi benang merah Borobudur Writers and Cultural Festival yang ditutup semalam. Laura Romano, misalnya, mengajarkan meditasi Sumarah yang menampung curahan hati peserta BWCF sebelum maupun sesudah meditasi.
Perempuan asal Milano, Italia yang sejak 1979 menetap di Solo, Jawa Tengah ini dua kali memimpin meditasi di BWCF. Dia mengisi waktu kosong di antara simposium dan diskusi sejak pagi hingga sore dengan pertunjukan seni malam hari.
Banyak peserta BWCF tertarik dengan meditasi Sumarah yang dipelajarinya sejak 1970-an dari pamong-pamong senior Sumarah di Solo dan Jakarta. Kini Laura mengajar Sumarah di Eropa dan Australia.
"Di sini Sumarah sudah hampir mati. Yang banyak mempelajarinya justru di Italia, Inggris, dan Australia," tuturnya sedih, kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 25 November 2018.
Laura percaya, melalui meditasi seseorang akan menemukan dirinya kembali. "Banyak orang sekarang mengidentifikasi dirinya sebagai dokter, bankir, dan lain-lain. Begitu mereka gagal dalam profesinya langsung bunuh diri. Nah, lewat meditasi orang mengenal dirinya kembali secara utuh, bukan hanya profesi atau pekerjaanya," ucapnya.