Awalnya, mereka tidak mendapat gangguan apapun, sampai Ita tiba-tiba merasakan tidak enak pada tubuhnya. Setelah dicek, ternyata Ita sedang datang bulan. Maya sudah membujuk Ita untuk tidak melanjutkan pendakian, namun Ita tetap bersikeras untuk melanjutkan pendakian.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba Ita kerasukan. "Orang ini harus turun, saya tidak mau tempat saya kotor," katanya.
Setelah kejadian itu, Ita sudah terlihat berbeda, seperti sudah dirasuki sosok lain. Sesampainya rombongan Maya di Surya Kencana, mereka mulai mendirikan tenda.
Tapi tiba-tiba, badan Ita menggigil hingga tenda pun ikut bergoyang, dan Ita mulai kehilangan kesadarannya. Anehnya, darah menstruasi Ita terus keluar seperti air yang mengalir, hingga membasahi celananya.
Setelah matahari terbit, Ita sudah kembali sadar. Namun, saat mereka ingin pulang, Ita berkata kalau dia sudah nyaman dan tidak ingin pulang.