Dalam adaptasi kali ini, Clarissa menjelaskan, Vision+ berusaha agar cerita dan visualnya yang terdiri multigenre dapat dipadukan menjadi tontonan yang menarik bagi pemirsa. Vision+ juga perlu menyesuaikan konten yang relevan bagi penonton saat ini ketika mengadaptasi karya yang sudah dibuat bertahun-tahun lalu.
"Mengadaptasikan IP, tantangan pertama tentu seberapa banyak materi original yang akan diangkat, di sini karakter utama diubah tapi cukup terinspirasi dari originalnya. Lalu bagaimana kami bisa membagi porsi antara action, romance, drama dan isu-isu sosial dan memiliki relevansi dengan audiens sekarang dalam periode waktu pendek," katanya.
Melalui Dendam, Vision+ ingim mengeksplorasi ketangguhan seorang wanita, menonjolkan sisi wanita adalah sosok yang kuat hingga mampu menghadapi berbagai macam tantangan karena selama ini sisi itu kurang dimunculkan dalam karakter-karakter wanita dalam film di Indonesia, khususnya yang tayang di OTT.
"Dalam proses research representasi wanita dengan peran yang kuat, mendominasi, menghadapi situasi berbahaya itu kurang direpresentasikan dalam film Indonesia," katanya.