Sebagai informasi, penyakit demam berdarah paling banyak menyerang kelompok usia 15 hingga 44 tahun, dan 13 persennya terjadi di kelompok usia di atas 44 tahun.
"Dengue atau demam berdarah itu bisa berdampak fatal tidak hanya pada anak-anak, tapi juga orang dewasa," papar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Suzy Maria, SpPD.
Dia melanjutkan, "Banyak yang mengira demam berdarah hanya berbahaya pada anak-anak, padahal orang dewasa juga berisiko mengalami infeksi parah, terutama pada mereka yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, gangguan imun, penyakit jantung, dan penyakit ginjal."
Pada kelompok tersebut, kata dr Suzy, DBD dapat berkembang lebih cepat menjadi dengue berat yang berisiko menyebabkan kegagalan organ.
Selain itu, masih banyak orang salah mengerti bahwa kalau sudah kena DBD, maka tubuh akan kebal. Pendapat seperti ini salah besar, karena individu bisa terinfeksi dengue lebih dari sekali. Bahkan, infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
"Sistem imun yang sudah pernah terpapar virus dapat bereaksi lebih kuat terhadap infeksi berikutnya, dan ini meningkatkan risiko komplikasi serius seperti perdarahan hebat atau syok dengue," kata dr Suzy.
Demikian pembahasan mengenai kasus demam berdarah yang terjadi di Indonesia. Semoga informasi ini menjadi perhatian agar kita dapat mencegah penyakit ini bersama-sama.