Sementara itu Medical & Technical Affairs Manager Consumer Health P&G, dr Yoska Yasahardja mengatakan, sel saraf yang rusak tersebut dapat menyebabkan gangguan yang serius pada penderitanya. Bahkan jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan hal serius bahkan amputasi.
"Seseorang yang mengalami neuropati akan merasa keram, kesemutan atau kebas pada bagian tubuh mereka. Hal ini tentu akan berdampak semakin parah pada penderita diabetes," kata dr Yoska di kesempatan yang sama.
Dalam kasus yang lebih parah, jelas dia, penderita diabetes yang terkena neuropati akan kehilangan indera perasanya. Hal tersebut membuat kebas dan tidak terasa apabila bagian tubuhnya terluka. Nah, luka inilah yang sangat berbahaya bagi penderita diabetes.
"Setelah luka mengalami pembusukan akibat tak kunjung sembuh karena efek diabetes, maka akan menyebabkan infeksi yang berujung amputasi," tutur dia.
Seperti diketahui, diabetes terjadi karena kadar gula darah (glukosa) meningkat. Peningkatan kadar gula darah yang tinggi tersebut dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf, sehingga mengakibatkan berbagai macam komplikasi.
Selain neuropati atau gangguannya saraf, sejumlah komplikasi yang ada pada penderita diabetes adalah disfungsi seksual, kerusakan pada mata, ginjal, hingga penyakit kardiovaskular.