JAKARTA, iNews.id - Cara-cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi menarik untuk diulas. Kadang, anak sulit dikendalikan. Sebagai orangtua kadang sulit menekan emosi agar tidak meluap saat melihat anak seperti itu.
Itu merupakan hal yang wajar karena orangtua juga manusia yang memiliki batas kesabaran. Namun, anak bisa saja terluka dan jadi trauma akibat reaksi orangtua yang kasar, termasuk memarahi dan memukul.
Saat anak berbuat kesalahan, sebagai orang tua kita berkewajiban untuk menegur dan mengajarkan tindakan benar yang seharusnya dilakukan.
Akan tetapi, rasa lelah, bosan dan tidak sabar sering membuat kita lupa untuk mendidik dengan baik dan halus.
Tahukah Anda bahwa memarahi anak dengan cara membentak akan berakibat buruk untuk kondisi psikologisnya? Membentak dan terlalu sering memarahi anak akan membuat anak mengalami gangguan perilaku dan depresi di masa depan.
Oleh karena itu, mengetahui cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi dirasa penting untuk semua orang tua. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya:
Marah merupakan sifat alami setiap manusia ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak sesuai keinginan. Maka, jika Anda marah kepada anak hingga kelepasan membentak mereka dan menyakiti hatinya, jangan ragu untuk meminta maaf.
Hal ini akan membuat anak merasa ‘dimanusiakan’, diperlakukan sama seperti orang lain. Sama saja dengan Anda yang mengajarkan anak untuk meminta maaf ketika berbuat salah.
Dengan Anda tidak malu untuk meminta maaf pada anak dan mengakui kesalahan, dia akan lebih bisa menerima dan belajar memahami bahwa setiap manusia bisa berbuat kesalahan. Hal ini juga bisa membantunya menyembuhkan luka di hatinya.
Anak-anak pasti memiliki sesuatu yang ingin diceritakan kepada Anda. Meski cerita-ceritanya terkadang tidak masuk akal dan penuh imajinasi, biarkan mereka bercerita.
Dengan Anda mendengarkannya, dia akan merasa ‘penting’ dan ‘ada’. Perasaan ini akan membantu menumbuhkan kepercayaan dirinya
Jangan anggap bahwa anak-anak tidak tahu apa-apa dan tidak bisa Anda ajak bercerita. Anak sebenarnya cukup mengerti dan bisa memahami cerita Anda, dengan cara sederhana mereka. Maka, ajaklah mereka bercerita.
Ceritakan hari-hari Anda atau cerita sederhana lainnya. Cara ini akan membuat mereka lebih mengenal Anda. Dengan begitu, anak yang tadinya merasa ketakutan dengan kehadiran orang lain, akan bisa lebih kenal dan senang berinteraksi dengan Anda.
Sering dimarahi membuat anak merasa takut, bahkan bisa membatasi ruang gerak dan imajinasinya. Tentu hal ini akan mengganggu tumbuh kembang anak yang seharusnya penuh dengan petualangan dan hal-hal baru. Oleh karena itu, ciptakan rasa aman dan nyaman pada diri anak.
Bagaimanapun, Anda sebagai orang tuanya sangat dibutuhkan oleh anak. Kehadiran Anda sangat berharga, melebihi segala jenis mainan atau hiburan untuk anak Anda.
Kehadiran Anda di sampingnya akan mampu memberikan ketenangan di dalam dirinya, serta menciptakan perasaan disayangi dalam diri anak. Hal ini tentu bisa membantu memperbaiki mental anak yang sering dimarahi.
Seperti halnya Anda yang bisa merasakan marah, sedih, atau perasaan-perasaan lainnya, anak Anda pun juga bisa merasakan emosi yang sama. Maka, biarkan dia meluapkan emosinya.
Jangan Anda memarahinya atau menyuruhnya dia ketika dia ingin menangis. Jangan larang dia untuk tertawa keras ketika dia merasa gembira.
Hal ini akan membuat emosinya lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mentalnya.