Di zaman Victoria, kata hanapier berubah pengucapannya dalam Bahasa Inggris menjadi hamper. Saat itu, keluarga kerajaan Inggris mengumpulkan makanan dan minuman lalu memberikannya kepada pekerja di istana.
Seiring berjalannya waktu, hampers bergeser atau berganti maknanya sebagai suatu barang mewah yang diberikan kepada keluarga di momen tertentu. Salah satunya di perayaan Hari Natal.
Tak selalu identik dengan barang mewah, istilah hampers sempat digunakan sebagai bingkisan yang disumbahkan ke Palang Merah di saat Perang Dunia I.
Di Indonesia sendiri, istilah hampers rupanya baru dikenal di masa penjajahan Belanda. Di saat itu, para perempuan memberikan bingkisan berisikan makanan yang ditujukan kepada anggota keluarga yang sedang pergi berperang.
Hampers isi kue kering identik dengan lebaran. Maka tak salah jika banyak orang yang memberikan hadiah lebaran kepada keluarga. Kue kering bisa jadi hampers yang tepat karena tahan lama dan diminati oleh banyak orang.