Atasi Gizi Buruk Anak, Target Penurunan Stunting di Indonesia 14 Persen

Dani M Dahwilani
Pemerintah, masyarakat, akademisi maupun swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen. Meski demikian, angka tersebut masih tergolong tinggi dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengharuskan angka stunting di bawah 20 persen.

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ali Khomsan mengatakan gizi menjadi salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Di Indonesia, permasalahan gizi terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat lainnya yang menyebabkan kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting (gizi kurang kronis). 

"Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin. Salah satunya dengan adanya kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, akademisi maupun swasta/industri yang dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024,” ujarnya, dalam Diskusi Multisektoral: Implementasi Model Pentahelix dalam Upaya Penurunan Angka Stunting dilansir Jumat (26/1/2024).

Dalam mengatasi masalah stunting masyarakat dan lembaga swasta harus dilibatkan. Seperti program 100 Hari Pendampingan Gizi yang merupakan kolaborasi multisektor di 12 provinsi prioritas penurunan stunting pemerintah Indonesia.  

“Salah satu program kolaborasi multisektor 100 Hari Pendampingan Gizi merupakan bentuk konsistensi kami untuk menunjukkan dukungan melalui kegiatan pendampingan gizi serta monitor dan evaluasi yang akan dilakukan setiap bulan hingga akhir pelaksanaan program. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan membantu anak Indonesia tumbuh lebih sehat dan bahagia,” kata Eka Herdiana, corporate nutritionist PT Nestle Indonesia.

Perwakilan Kader dan Kelompok Kerja Masyarakat Kabupaten Batang, Mutiatun, membagikan pengalamannya selama menjadi bagian dari program 100 Hari Pendampingan Gizi yang kini masih terus berjalan. 

“Progran ini dapat membantu mengurangi angka stunting atau risiko stunting di daerah kami. Di mana kami secara aktif dan rutin melakukan sosialisasi, pendampingan, hingga pemantauan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan balita. Masyarakat sangat mengapresiasi program ini. Kami berharap ke depan program-program ini terus berkelanjutan,” katanya.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Seleb
14 hari lalu

Kasus Obesitas di Indonesia Meroket, Darurat Kesehatan!

Sains
19 hari lalu

Peneliti BRIN Ungkap Ikan Sidat Lebih Bergizi Ketimbang Salmon, Ini Faktanya!

Health
28 hari lalu

Dokter Gizi Beberkan Alasan Makanan Kukusan Lebih Sehat Dibanding Gorengan

Health
2 bulan lalu

Bahlil Ternyata Pernah Busung Lapar, Penyakit Apa Itu?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal