Bagi cardiac sendiri, jantungnya yang mengakibatkan keadaan diri menjadi berdebar-debar. Seperti contoh, Congenital Heart disease (ASD, VSD, etc ) dan Arrythmia ( ST, SB, SVT, AF) kelainan irama jantung ( lambat, cepat, tidak beraturan ). Congestive Heart failure ( gagal jantung ) keadaan dimana jantung mengalami pembengkakan. Cardiomyopathy dimana otot jantung mengalami penebalan. Valvular Heart disease gangguan yang terjadi pada katup jantung.
"Namun ada juga Psychiatric Causes yang disebabkan karena stress berlebihan ataupun rasa khawatir berlebihan. Ditambah juga jika kita mengkonsumsi Obat-obat diet bebas tanpa konsultasi ke dokter, kenapa buat kita menjadi deg-degan? Karena ketika kita mengonsumsi obat-obat diet itu sering mengandung zat yang bisa membuat kita lebih sering buang air kecil, sehingga banyak kehilangan cairan, belum lagi makan menjadi lebih sedikit dan, olahraga yang berat dan berlebihan, tidak seimbang dengan asupan gizi yang masuk untuk tubuh dapat menyebabkan berdebar-debar," jelas dr Puti.
Dia menambah, berdebar-debar bisa disertai rasa mual, dan pusing. "Hal ini diakibatkan aliran darah yang kurang ke otak," katanya.
Di kesempatan sama, dr Puti mengungkapkan cara mendiagnosis suatu penyakit, apakah benar-benar dari jantung atau tidak. "Pemeriksaan dasar untuk mencari tahu diawali dengan mencari historikal penyakit pasien kemudian pemeriksaan fisik, dilihat apa irama jantung normal atau tidak dimana nilai normal nadi kita 80-100x/menit," jelas dia.
Jika di luar dari angka tersebut, sambung dia, maka ada kelainan yang harus dicari tahu. Pemeriksaan lanjutan berupa EKG untuk melihat irama jantung, kemudian Ekokardiogram atau ekokardiografi atau sonografi jantung adalah metode pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambaran struktur organ jantung.