JAKARTA, iNews.id - Tak hanya orang dewasa, sakit kepala juga sering diderita oleh anak-anak. Banyak faktor yang menyebabkan anak-anak mengalami sakit kepala, misalnya kurang tidur, makan tidak teratur sampai infeksi virus.
"Meski hanya sakit kepala, orangtua tidak boleh menyepelekan. Harus dicari tahu sumber dan gejalanya seperti apa," ujar dokter spesialis anak, dr. Lies Dewi Nurmalia, Sp.A(K), dalam bincang virtual, Selasa (7/7/2020).
Dokter Lies Dewi menjelaskan, ada beberapa tanda keluhan sakit kepala pada balita yang harus diwaspadai. Paling sering adalah akibat terjatuh dari tempat tidur.
"Kalau anak jatuh, yang diperhatikan adalah ketinggiannya. Kemudian apakah kepalanya terbentur, apakah pingsan, apakah setelah jatuh ada gejala disertai muntah sampai kejang-kejang. Jika pingsan, muntah-muntah sampai kejang, sebaiknya langsung dibawa ke dokter," katanya.
Selain itu, perhatikan sekitar kepala apakah terjadi benjolan atau tidak. Jika terjadi benjolan di area kepala, pastikan letaknya di mana.
"Kalau ada di jidat itu tidak apa-apa karena tulang jidat cukup kuat. Yang harus diwaspadai ketika benjolan berada di samping pelipis mata karena di situ terdapat pembuluh darah besar dan itu berbahaya," ujar Lies.
Menurut dr Lies, langkah pertama yang harus dilakukan saat balita sakit kepala adalah memberikan paracetamol. Tunggu beberapa saat sampai tidak ada tanda-tanda lain yang mencurigakan. Jika muncul tanda seperti muntah-muntah yang durasinya berdekatan, sebaiknya dibawa ke dokter.