Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Pesantren, PBNU Jalin Kerja Sama dengan Kemenkes

Rizqa Leony Putri
PBNU jalin kerja sama dengan Kemenkes untuk cegah penularan Covid-19 di lingkungan pesantren. (Foto: Kemenkes)

JAKARTA, iNews.id - Ormas Nahdlatul Ulama (NU) kini tengah berupaya untuk terus menekan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren yang berada di bawah naungannya. Melalui Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK-PBNU), pihaknya telah melakukan berbagai upaya dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

Salah satu di antaranya, yaitu menjalin kerja sama dengan Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Adapun kerja sama yang dilakukan keduanya mengarah pada pembentukan peran santri dan kyai dalam pencegahan Covid-19 dalam rangka mewujudkan pesantren sehat.

"Kerja samanya itu dalam bentuk pemberian bantuan budik damber (budidaya ikan dalam ember-red) kedelapan pesantren di Cirebon dan juga buku harian 'Santri Saling Jaga', serta sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun-red)," ujar Wakil Sekretaris LK PBNU sekaligus Koordinator Program Pesantren Sehat LK-PBNU, Sofinniyah Ghufron kepada iNews, Selasa (1/12/2020).

Adapun tujuan dari program tersebut, lanjut Sofi, agar santri dan kyai dapat berpartisipasi dalam pencegahan Covid-19 di lingkungan pesantren dan sekitarnya. Terdapat delapan paket budidaya ikan dalam ember (budik damber), empat paket sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS), serta 200 buku harian 'Santri Saling Jaga' di masing-masing pesantren. 

"Seperti kita tahu bahwa di pesantren banyak orang-orang berkumpul. Artinya tingkat risiko penularan sangat tinggi. Harus diupayakan bagaimana caranya mereka tidak terinfeksi Covid-19," kata Sofi.

Adapun bantuan tesebut juga diberikan kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar pesantren, yaitu sebanyak 450 kepala keluarga yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Terdapat budidaya ikan dalam ember (budik damber), kemudian buku 'Keluarga Saling Jaga', dan juga sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS).

"Tujuannya agar masyarakat di lingkungan sekitar pesantren yang terdampak secara ekonomi bisa sedikit terkurangi bebannya. Di situ ada pesan-pesan terkait pencegahan Covid-19 bagi keluarga supaya risiko penularan Covid-19 bisa dicegah, sehingga tidak terjadi penularan yang begitu tinggi," ujar Sofi.

"Jadi keluarga mengerti apa yang harus mereka lakukan ketika keluar rumah, seperti memakai masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Kemudian sampai di rumah harus cuci tangan dulu, melepas baju dan barang-barang dari luar rumah," katanya menambahkan.

(Bantuan Budik Damber yang diberikan kepada pondok pesantren dan warga sekitar)

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Nasional
11 jam lalu

Sistem Rujukan RS Berjenjang Persulit Pasien, Menkes: Keburu Wafat Nanti

Nasional
12 jam lalu

Kemenkes bakal Ubah Sistem Rujukan RS Tak lagi Berjenjang, Supaya Hemat BPJS

Nasional
13 jam lalu

Kemenkes bakal Ubah Sistem Rujukan RS: Tak Harus Berjenjang, Sesuai Kebutuhan Pasien

Nasional
15 jam lalu

Kemenkes: 846 dari 1.221 Rumah Sakit Pemerintah Masih Minim Sarana dan Prasarana

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal