Menurut Budi, lonjakan kasus Covid-19 bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Namun, sebagian besar kasus disebabkan oleh subvarian Omicron yang sudah dikenal memiliki tingkat keparahan rendah.
“Memang di luar negeri naik tapi itu varianya subvarian omicron yang big, yang biasa. Jadi harusnya nggak usah khawatir,” katanya.
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, turut mengonfirmasi bahwa pihaknya mencatat 72 kasus Covid-19 varian baru sejak Januari 2025. Dari total 2.160 spesimen yang diperiksa, tak satu pun menunjukkan tingkat keparahan tinggi. “72 (kasus) selama tahun 2025. (Kasus) varian baru yang tidak membuat keparahan dan kematian,” jelasnya.
Kemenkes menegaskan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dipicu varian ringan dan tidak mematikan, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik.