JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Covid-19 varian XBB telah ditemukan di Indonesia. Sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 varian XBB telah terjadi di beberapa negara, salah satunya Singapura.
Varian XBB ini sebelumnya menjadi penyebab utama melonjaknya kasus Covid-19 di Singapura. Terhitung dalam waktu tiga pekan, sejak awal Oktober 2022, varian satu ini menyebar dengan sangat cepat.
Bahkan, penularannya dinilai lebih cepat daripada subvarian Omicron lainnya. Subvarian baru yang juga disebut dengan BA.2.10 ini juga menyerang beberapa negara lain seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, Amerika Serikat, dan Thailand.
Menurut para ahli, subvarian omicron XBB ini lebih menular dari varian yang lainnya,bsehingga berpotensi menjadi gelombang pandemi baru. Lantas, seperti apa sebenarnya varian omicron XBB ini? Apa saja gejalanya? Berikut informasi selengkapnya, seperti dirangkum pada Jumat (21/10/2022).
Seperti strain Omicron lainnya, XBB dianggap sangat menular. Kementerian Kesehatan Singapura mencatat, varian tersebut kini menjadi penyebab 54 persen dari kasus Covid-19 di negara tersebut.
Meski penularan lebih cepat, para ahli sepakat jika varian ini tidak lebih parah. Sejauh ini, tampaknya subvarian omicron XBB tidak menyebabkan hasil yang begitu membahayakan.