JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terkait daerah di Indonesia yang kecanduan makan gorengan. Sebanyak 10 kabupaten/kota tercatat paling tinggi mengonsumsi gorengan, di mana saja?
Data BPS terkait daerah kecanduan makan gorengan tersebut tertuang dalam laporan berjudul 'Rata-rata Konsumsi Per Kapita Seminggu Menurut Kelompok Makanan dan Minuman Jadi Per Kabupaten/Kota (Satuan Komoditas), 2024'.
Menurut data yang diperoleh iNews.id, laporan BPS ini terakhir diperbarui pada Januari 2025. Sejatinya, ada delapan makanan dan minuman yang dijadikan indikator survei. Kedelapan makanan dan minuman itu antara lain:
Nah, dari data tersebut, diketahui bahwa ada 10 kabupaten/kota yang tingkat konsumsi makanan gorengan tinggi. Daerah mana saja?
Sebagai informasi, data BPS tersebut tidak memerinci hasil survei. Dengan kata lain, tidak diketahui kelompok usia mana yang paling banyak makan gorengan, pun jenis kelamin.
Dari data di atas, menjadi perhatian bagi daerah-daerah tersebut untuk mengawasi dampak mengonsumsi makan gorengan secara berlebihan.
Ilmu kesehatan membuktikan, mengonsumsi terlalu banyak gorengan akan memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah dr Muhammad Pranandi, SpPD, yang namanya gorengan itu mengandung lemak jenuh.
"Lemak jenuh yang terkandung di gorengan itu akan berisiko meningkatkan kolesterol, sekalipun digorengnya pakai minyak yang baru," kata dr Nandi dalam program Morning News hasil kolaborasi iNews.id dan Trijaya FM, beberapa waktu lalu.
Dokter Nandi menyarankan agar mengganti makanan yang digoreng dengan direbus atau dikukus. Cara pengolahan direbus atau dikukus dinilai lebih sehat.