JAKARTA, iNews.id - Diare merupakan salah satu penyakit yang cenderung banyak diderita anak-anak. Meskipun orang dewasa juga mengalaminya, diare pada anak-anak bisa sangat membahayakan dan berpotensi mengancam nyawa. Bahkan, diare juga dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu. Kok bisa?
Dokter spesialis anak berbasis di Jakarta, DR. Dr. Ariani Dewi Widodo SpA(K) mengatakan, diare merupakan penyakit nomor dua yang menyebabkan kematian anak terbanyak setelah penyakit pneumonia.
"Diare menyebabkan kekurangan cairan, bukan cairan biasa, tetapi cairan dengan elektrolit, ini juga menyebabkan dehidrasi. Selain itu, pada saat diare, tubuh juga kehilangan zinc," ucap Dr. Ariani saat media briefing di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/9/2018).
Salah satu penyebab kematian anak akibat diare adalah dehidrasi, yang mana anak kekurangan cairan elektrolit. Selain itu, jelas Dr. Ariani, diare akut berlangsung lama dan berulang-ulang juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada usus, sehingga membuat penyerapan nutrisi terganggu.
Penyerapan nutrisi yang terganggu, ungkap Dr. Ariani, turut menyebabkan pertumbuhan anak terganggu. Apalagi bila kondisi diare tersebut dialami anak di bawah usia dua tahun atau masih dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).