Namun, para ahli menekankan bahwa metode ini masih kurang dipelajari dan belum siap untuk digunakan secara praktis. Kekhawatiran utama adalah potensi risiko kerusakan kromosom sehat lainya secara tidak sengaja selama proses penyuntingan genom.
"Kesimpulannya, meskipun teknologi ini memiliki potensi ilmiah yang besar, masih diperlukan banyak pengujian dan evaluasi keselamatan lebih lanjut sebelum dapat diterapkan pada manusia," ungkap laporan ilmiah tersebut.