Hidup Sehat dan Berhenti Merokok untuk Menghindari Dampak Terburuk Covid-19

Rizqa Leony Putri
dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas Covid-19. (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Jumlah kasus sembuh dan selesai melakukan isolasi Covid-19 di Indonesia meningkat menjadi lebih dari 350.000 kasus per Kamis (5/11/2020). Dengan begitu, angka kesembuhan (recovery rate) pasien Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 82 persen.

Pemerintah berterima kasih kepada 29.000 dokter umum dan spesialis, 9.600 relawan tenaga kesehatan Nusantara Sehat dan internship, juga 300 relawan ahli teknologi laboratorium medik, yang telah bekerja sama berjuang tanpa lelah selama pandemi Covid-19.

“Prestasi ini sebaiknya kita pertahankan bersama bapak dan ibu sekalian. Tugas kita bersama adalah untuk kompak dan tidak menambahkan kasus baru. Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang kita lawan di Indonesia. Masih ada penyakit menular lainnya seperti demam berdarah dengue, rabies, hepatitis, avian flu, malaria, yang juga butuh penanganan serius dari para kolega saya, dokter dan ahli tenaga kesehatan masyarakat lainnya,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas Covid-19 pada Dialog Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (9/11/2020).

Risiko penyakit tidak menular seperti, jantung, kanker, diabetes, juga masih dihadapi masyarakat Indonesia, bukan hanya karena penyakit itu membutuhkan biaya pengobatan yang mahal, namun juga menghilangkan hari-hari produktif pasien dan keluarga yang merawat mereka. Catatan data Kemenkes menunjukkan risiko kematian Covid-19 lebih tinggi akibat adanya penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Hal ini berarti penyakit tidak menular bukan masalah ringan. Penanganannya juga membutuhkan bantuan dokter spesialis yang andal.

“Perlu untuk memperhatikan risiko penyakit jantung, risiko penyakit pembuluh darah lainnya, bahkan risiko penyakit paru-paru selain Covid-19, sehingga orang yang masih merokok dan kurang aktivitas fisik, harus mengubah gaya hidup mereka agar lebih sehat. Jadi di masa depan, kalau kita memperhatikan Covid-19 saja, tanpa memperhatikan penyakit lainnya, bisa saja menjadi pandemi yang baru,” kata dr. Vito Anggarino Damay, Spesialis Jantung.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Nasional
11 jam lalu

Kepala BNPB Minta BPBD Tak Lagi Dipimpin Sekda, Khawatir Tugasnya Overload

Nasional
13 jam lalu

BNPB Jamin Logistik Korban Bencana Sumatra Tak Tertahan 2 Hari Lebih, Langsung Disalurkan

Nasional
18 jam lalu

Bank Himbara akan Datangi Warga Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Dana Tunggu Hunian

Nasional
21 jam lalu

BNPB Sediakan Layanan Psikososial Warga Pascabencana Sumatra, Kerahkan Psikiater

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal