JAKARTA, iNews.id - Penyebaran penyakit stunting di Indonesia sangat diperhatikan oleh pemerintah karena dapat merusak generasi muda yang seharusnya dapat dijadikan tombak pembangunan bangsa di masa depan. Pasalnya, penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan anak.
Stunting merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelebihan, maupun kekurangan gizi pada anak sejak masa kandungan. Selain itu, pembakaran lemak pada anak juga terganggu, sehingga sang buah hati akan kegemukan.
Menurut pakar penyakit nutrisi dan metabolik dr Damayanti Rusli mengatakan, penyakit stuntung memiliki dampak pendek dan panjang. Awalnya, perkembangan kognitif pada anak akan terhambat. Kemudian dampak lanjutannya, anak akan menderita penyakit jantung koroner, diabetes, bahkan kanker.
"Jangka pendeknya yang jelas kemampuan kognitifnya akan menurun. Jangka panjangnya karena ada gangguan penbakaran lemaknya. Kalau kita lihat, anak gizi buruk kan diberi makan tuh. Nah, kita beri makan makin lama anaknya makin gemuk dan berubah menjadi lemak. Makin lama akan keluar jantung koroner, diabetes, sampai kanker," katanya ketika menghadiri acara Hari Anak Nasional di Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak tidak terkena stunting, salah satunya memberi asupan gizi ketika mengandung. Selain itu, pengukuran berat, tinggi dan lingkar kepala, serta perkembangan kognitif bayi juga harus diperhatikan.