“Pasti banyak korban pelcehan seksual yang diancam foto atau videonya disebar. Mereka pasti takut. Makanya pentingnya peran orang tua dan keluarga untuk mengatasi hal itu,” ujar dia.
Cilla menambahkan, bagi para korban pelecehan seksual, sebaiknya bercerita ketika mengalami masalah tersebut. Begitu juga bagi keluarga dan orang terdekat yang mendengarkan cerita dari korban, sebaiknya didengarkan dengan baik dan jangan menghakimi.
“Jika kita mendapatkan cerita dari korban, jangan takut buat melapor. Siapa lagi yang bisa memutuskan rantai kejahatan ini. Buat kalian yang mengalami tindak kejahatan juga jangan takut buat melapor,” kata dia.
Tak hanya itu, peran orang tua dan guru juga sangat penting untuk memberikan pendidikan seksual sejak dini. Jadi, anak tahu ada area sensitif yang sifatnya pribadi dan tidak boleh disentuh orang lain.
“Jadi dikasih tahu, ini lho area sensitif. Tidak boleh disentuh siapapun. Kalau masih dimandiin cuma boleh mama atau suster misalnya. Kalau di sekolah, guru juga harus aware. Misalnya murid belum dijemput, jangan diperbolehkan keluar dari sekolah. Penting juga simulasi tentang penculikan anak karena sekarang juga lagi marak kan,” ujar dia.
Beruntungnya, saat ini Partai Perindo sudah memiliki relawan, sehingga siapapun yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual bisa memberi pengaduan.
“Kalian yang alami kesulitan bisa mengadu. Di situlah peran RPA ada. Kalian enggak sendiri. Kalian bisa cerita ke Perindo. Biar bisa ditindak lanjuti,” ujar dia.