Manfaat Terapi
Menurut dr. Riezky, tatalaksana nyeri kepala dapat dibedakan menjadi terapi abortif, terapi preventif, dan terapi non obat.
Terapi abortif bertujuan untuk mengobati episode nyeri kepala yang sedang dialami menggunakan obat-obatan jenis analgesik atau antimuntah. Selanjutnya, terapi preventif dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi, berat, dan lama serangan nyeri kepala.
"Terapi preventif diharapkan dapat meningkatkan respons pasien terhadap pengobatan sehingga pada akhirnya dapat mengurangi biaya pengobatan pasien," kata dia.
Dia menambahkan, terapi non obat yang dapat dilakukan pasien nyeri kepala yaitu menghindari atau mengelola faktor pencetus nyeri kepala (misalnya perubahan pola tidur, makanan, stres, rutinitas, cuaca, lingkungan tempat tinggal), melakukan teknik relaksasi, menghindari merokok atau konsumsi alkohol, serta mempertahankan kualitas tidur yang baik.