JAKARTA, iNews.id - Kanker usus besar atau sering disebut kanker kolorektal merupakan penyakit tak menular yang turut menyumbang angka kematian akibat kanker di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC) 2012, kanker kolorektal menjadi pembunuh nomor tiga akibat kanker di dunia.
Kanker kolorektal menjadi penyumbang angka kematian terbesar ketiga setelah kanker paru-paru dan payudara. Bahkan masih berdasarkan data IARC 2012, kanker kolorektal menjadi pembunuh kedua akibat kanker bagi perempuan setelah kanker payudara, kemudian menyusul kanker leher rahim di urutan ketiga.
Sementara untuk pria, meskipun persentase lebih tinggi, tetapi kanker kolorektal berada di urutan ketiga di bawah kanker paru-paru dan kanker prostat.
Gejala kanker usus sendiri meliputi perubahan kebiasaan buang air besar (BAB), diare atau perubahan konsistensi tinja selama empat minggu, pendarahan rektal atau tinja, rasa tidak nyaman di perut, kelelahan, dan penurunan berat badan tanpa alasan.
Walaupun penyebab kanker kolorektal belum diketahui secara mutlak, tetapi sebagian penelitian mengemukakan jika pola makan turut memengaruhi tingkat risiko penyakit tak menular ini. Dilansir dari Medical News Today, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang lebih banyak mengonsumsi daging merah, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.