Menurut dia, dengan angka pasien saat ini, sebanyak 26 orang telah selesai dilakukan isolasi, dan 16 lainnya masih dalam tahap isolasi. Selain itu,Ngabila menjelaskan, tidak ada atau belum ditemukan pasien yang meninggal dunia akibat Mpox.
Di sisi lain, kegiatan pencegahan terus dilakukan. Setidaknya, saat ini sudah ada 495 orang yang sudah tervaksinasi dosis satu, dan 411 sudah tervaksinasi dosis kedua. Meskipun demikian, pemantauan harus tetap dilakukan.
“Terus dipantau tren kasus sampai dengan minggu ke satu Desember atau 21 hari dari risiko penularan event selebrasi atau hiburan yang terlaksana di antara 31 Oktober hingga 15 November ini,” kata Ngabila.
Lebih lanjut, pendekatan Mpox sebagai Infeksi Menular Seksual (IMS) juga diperlukan kolaborasi dengan program HIV serta harus dikencangkan seperti kolaborasi TB-HIV-DM. Sebab, semua pasien Mpox wajib untuk melakukan pemeriksaan HIV dan IMS.
“Semua pasien HIV dan IMS diskrining aktif gejala Mpox dan jika ada yang kontak erat (walau tidak bergejala) dalam satu bulan terakhir dengan yang positif Mpox, maka harus segera di-swab PCR. Apalagi jika menunjukkan gejala harus segera di-swab PCR,” kata dia.