Penulis makalah sekaligus profesor di Universitas Sichuan Xuelei Ma mengatakan, jika wanita semakin lama bekerja shift malam, maka semakin tinggi risikonya untuk terkena kanker.
"Setiap lima tahun kerja shift malam, risiko kanker payudara, misalnya, bisa naik 3,3 persen," kata Xuelei Ma.
Alasan mengapa pekerja shift malam memiliki kecenderungan risiko tinggi terkena kanker adalah tingkat melatonin dalam tubuh yang umumnya tinggi pada malam hari menjadi terganggu akibat mereka harus terjaga di bawah cahaya.
"Itu bisa menyebabkan pertumbuhan tumor, karena melatonin adalah antioksidan yang menghambat sel kanker dan menekan pertumbuhan pembuluh darah baru yang berhubungan dengan tumor," jelas dia.
Selain itu, shift malam dapat mengacaukan siklus tidur normal. Hal ini, kata dia, mempengaruhi gen yang bertanggung jawab untuk memperbaiki DNA dan menyebabkan sel dalam tubuh tumbuh lebih normal sehingga tak menjadi kanker.
"Bagaimana pun, shift malam sudah menjadi fenomena sosial saat ini meski efeknya buruk pada kesehatan. Maka, perlu disadari jika pekerja shift malam harus sering-sering melakukan skrining tumor untuk pencegahan," tandas Ma.