JAKARTA, iNews.id - Merawat bayi baru lahir memang tidak mudah. Dibutuhkan ketelitian dan higienitas agar kesehatan bayi tetap terlindungi.
Terutama pada bagian tali pusat bayi, tentunya dibutuhkan perlakuan khusus agar tali pusat tidak terkontaminasi dan infeksi. Perlu diketahui, tali pusat merupakan bagian alami dari tumbuh kembang bayi. Tali pusat, menghubungkan bayi dan plasenta di dalam rahim, terbuat dari pembuluh darah dan jaringan ikat.
Setelah lahir, pemotongan tali pusat secara fisik dan simbolis akan memisahkan ibu dan bayinya. Kemudian, tunggul tali pusat mengering dan rontok sehingga lukanya sembuh. World Health Organization (WHO) memperkirakan seperempat kematian neonatal (kematian sebelum bayi berumur satu bulan) di dunia disebabkan oleh infeksi, 75 persen di antaranya terjadi pada minggu pertama kehidupan, dengan tali pusat sebagai pintu gerbangnya.
Tali pusat merupakan tempat kolonisasi bakteri yang penting. Kemungkinan konsekuensi dari kolonisasi bakteri adalah infeksi tunggul tali pusat, risiko infeksi ini meningkat hingga tunggulnya terlepas.
Dokter Spesialis Anak, Dini Safitri Zahara mengatakan, tali pusat bayi akan mengering dan lepas saat bayi berusia satu hingga tiga minggu setelah kelahirannya. Sebelum tali pusat puput, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Ibu. Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (22/9/2023).