Adapun kuesioner RAPUH meliputi:
1. Resistensi
Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga dan tanpa istirahat di antaranya?
2. Aktivitas
Seberapa sering Anda mengalami kelelahan dalam 4 minggu terakhir?
3. Penyakit
Apakah Anda menderita lebih dari 4 penyakit sebagai berikut: hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)
4. Usaha berjalan
Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira sejauh 100-200 meter?
5. Hilang berat badan
Apakah berat badan Anda turun dibandingkan dengan berat badan 1 tahun lalu?
Dijelaskan Sherrvy Eva Wijayaningrum M.Biomed, jika nilai di atas 2, maka individu tersebut belum layak untuk divaksin.
"Namun setelah pemberian vaksin dilakukan maka lansia masih tetap harus dikontrol oleh dokter dengan tetap menjalani aturan protokol kesehatan seperti tetap menggunakan masker, menjaga jarak minimal 2 meter, dan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun," kata Sherrvy Eva Wijayaningrum.
Menurut Sherrvy, batasan pemberian vaksinasi pada lansia mulai dari usia 60 tahun hingga usia 89 tahun. Jika sudah berumur di atas 90 tahun maka sudah masuk kategori tereliminasi.
Pemberian vaksin sinovac ini adalah jenis vaksin in-aktif (mati), yaitu virus/bakteri yang dimatikan dengan suhu panas atau bahan kimia (radiasi) dan perlu dilakukan pengulangan seperti halnya vaksin flu.
Vaksin membentuk antibodi sekaligus merupakan suatu zat/senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh pada suatu penyakit. Zat/senyawa ini merupakan suatu penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan harapan virus yang sudah dimatikan itu akan membentuk kekebalan dalam tubuh.
"Namun perlu diingat, vaksinasi tidak menjadikan tubuh kebal terhadap suatu penyakit, akan tetapi membantu kekuatan pertahanan pada tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak divaksin saat terpapar virus," ujar Sherrvy.