Kurangi Kebiasaan Merokok, Para Ahli Usul Hal Penting Ini

Vien Dimyati
Mengendalikan kebiasaan merokok (Foto: World health organization)

Pakar Kesehatan Publik dari Universitas Ottawa, Profesor David Sweanor mengatakan, saat ini Selandia Baru telah menetapkan aturan yang proporsional dalam mengevaluasi profil risiko yang ditimbulkan oleh produk hasil olahan tembakau.

Dalam menyampaikan informasi terkait produk tersebut, Pemerintah Selandia Baru menerapkan pendekatan kebijakan berbasis pengurangan risiko. “Korea Selatan dan negara-negara lain harus mengikuti langkah yang dilakukan Selandia Baru. Mereka mengesahkan undang-undang yang mengakui, rokok elektrik, salah satu produk tembakau alternatif, merupakan alternatif yang lebih rendah risiko daripada rokok,” katanya.

Turut menghadiri konferensi tersebut, Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR, Ariyo Bimmo. Dia menyambut baik hasil riset dari para akademisi dan ekonom kelas dunia tersebut. Menurutnya, hal ini dapat menjadi acuan bagi Indonesia dalam menerapkan kebijakan pengendalian tembakau yang berfokus pada pengurangan risiko.

Ariyo Bimmo menjelaskan, selama ini kebijakan pengendalian tembakau masih mengabaikan temuan-temuan empiris yang menunjukkan efektivitas penerapan pengendalian tembakau dengan pendekatan pengurangan risiko. Contohnya adalah Korea Selatan. 

"Meski Pemerintah Korea Selatan belum menerapkan kebijakan yang berbasis pengurangan risiko, namun mereka menyambut baik produk tembakau alternatif. Terbukti, baru dengan penerimaan produk tembakau alternatif saja, mereka berhasil mengurangi jumlah perokoknya,” ujar Bimmo.

Bimmo mengatakan, Indonesia dapat mengadopsi praktik kebijakan berbasis pengurangan risiko yang sudah berhasil diterapkan oleh sejumlah negara, seperti Jepang, Swedia, dan Selandia Baru.

“Indonesia perlu melakukan riset yang mendalam mengenai produk tembakau alternatif, yang terdiri dari produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, snus, dan kantung nikotin, sehingga bisa mendapatkan fakta-fakta dan potensi yang dimiliki oleh produk tersebut.

"Informasi yang berdasarkan hasil kajian ilmiah mengenai profil risiko yang dimiliki oleh produk tembakau alternatif juga perlu disampaikan kepada masyarakat luas, khususnya perokok dewasa, sehingga konsumen dapat menentukan pilihan yang berimbang berdasarkan informasi tersebut,” tuturnya.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
1 bulan lalu

Ingatkan Bahaya Rokok, Yayasan Kanker Indonesia: Jangan Percaya Opini! 

Health
1 bulan lalu

Yayasan Kanker Indonesia Bantah Rokok Tak Sebabkan Kematian

Nasional
1 bulan lalu

Purbaya Ajak Produsen Rokok Ilegal Jadi Pemain Legal: Kalau Masih Gelap Kita Sikat

Nasional
3 bulan lalu

Breaking News: Purbaya Pastikan Tarif Cukai Rokok Tak Naik di 2026

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal