“Penggunaan sumber energi yang berbeda inilah menjadi salah satu bentuk detoksifikasi, yang memberikan dampak metabolisme berbeda bagi tubuh,” ujarnya.
Dia menyebutkan berpuasa terutamanya selama 12 jam seperti yang dilakukan di Indonesia memiliki ragam manfaat spesifik. Di mana metabolisme yang baik saat berpuasa dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan itu penting di tengah adanya pandemi virus korona (Covid-19) ini.
“Tetapi, manfaat metabolik puasa dapat dirusak oleh pola konsumsi yang salah. Sebab itu, penting untuk mengatur pola konsumsi yang memperhatikan faktor risiko terhadap inflamasi, serta jumlah asupan energi, sehingga akan menjaga manfaat berpuasa bagi kesehatan,” kata Tirta.