Mengakhiri Toxic Relationship Itu Menakutkan, Tapi Bertahan Bisa Lebih Menyakitkan

Komaruddin Bagja
Mengakhiri toxic relationship (Foto: Prostock Studio)

JAKARTA, iNews.id -  Mengakhiri toxic relationship itu menakutkan, tapi bertahan bisa lebih menyakitkan. Kalimat ini bukan sekadar kutipan, tapi kenyataan yang dialami banyak orang dalam hubungan tidak sehat. Hubungan yang penuh manipulasi, kontrol, pelecehan verbal atau emosional, sering kali membuat seseorang bingung antara tetap bertahan atau pergi. Sayangnya, banyak yang memilih tetap tinggal, bukan karena cinta, tapi karena takut.

Ketakutan akan kesepian, ketidakpastian, dan rasa bersalah kerap membuat korban toxic relationship menunda keputusan untuk mengakhiri hubungan. Padahal, bertahan terlalu lama dalam relasi semacam ini bisa merusak harga diri, kesehatan mental, dan bahkan keselamatan fisik. 

Artikel ini akan membahas mengapa keluar dari hubungan toksik memang menakutkan, namun tetap tinggal justru bisa membawa dampak yang lebih dalam.

Apa Itu Toxic Relationship?

Toxic relationship adalah hubungan yang secara konsisten merugikan satu atau kedua pihak, baik secara emosional, psikologis, maupun fisik. Ciri-ciri umumnya meliputi:

  • Manipulasi dan kontrol berlebihan
  • Gaslighting (membuatmu meragukan realitas sendiri)
  • Kekerasan verbal atau fisik
  • Ketergantungan emosional yang tidak sehat
  • Kecemburuan berlebihan dan posesif
  • Minimnya rasa saling menghargai

Menurut Miller et al. (2010) dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin, hubungan yang penuh konflik kronis dan ketimpangan kekuasaan dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan penurunan self-esteem. Hal ini menunjukkan bahwa bertahan dalam toxic relationship dapat membawa konsekuensi serius terhadap kesehatan mental.

Mengapa Mengakhiri Toxic Relationship Begitu Sulit?

Banyak orang menyadari hubungan mereka tidak sehat, namun tetap tidak mampu keluar. Beberapa penyebab utamanya:

1. Takut Sendiri
Ketakutan akan kesepian sering membuat seseorang bertahan, meskipun ia sadar sedang disakiti. Kalimat seperti “daripada sendirian, lebih baik sama dia” jadi alasan umum.

2. Gaslighting dan Rasa Bersalah
Korban toxic relationship kerap dibuat merasa semua kesalahan ada pada dirinya. Hal ini menciptakan rasa bersalah yang mendalam dan ketakutan bahwa mereka tidak akan dicintai lagi oleh siapa pun.

3. Harapan Palsu
Banyak yang bertahan karena berharap pasangan akan berubah. Namun, perubahan dalam toxic relationship jarang terjadi tanpa kesadaran dan komitmen kuat dari kedua belah pihak—yang sering kali tidak ada.

4. Ketergantungan Emosional atau Finansial
Ada pula yang tidak bisa lepas karena tergantung secara finansial atau sudah terlalu melekat secara emosional. Ini menciptakan ilusi bahwa hubungan itu satu-satunya jalan untuk merasa “utuh.”

Bertahan Bisa Lebih Menyakitkan

Semakin lama kamu berada dalam hubungan yang merusak, semakin besar dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisikmu. Berikut beberapa akibat jika tetap bertahan:

  • Depresi berkepanjangan
  • Merasa tidak berharga dan kehilangan identitas diri
  • Isolasi sosial karena dijauhkan dari lingkungan
  • Menormalisasi kekerasan dan perlakuan buruk
  • Menurunnya kemampuan mengambil keputusan secara sehat

Sebuah penelitian dari Dutton & Goodman (2005) dalam Journal of Interpersonal Violence menyatakan bahwa korban kekerasan dalam hubungan sering mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, bahkan setelah hubungan berakhir.


Tanda-Tanda Kamu Harus Segera Pergi

Kalau kamu mulai meragukan apakah hubunganmu layak dipertahankan, coba perhatikan tanda-tanda berikut:

  • Kamu lebih sering menangis daripada tertawa
  • Kamu merasa tidak bebas menjadi diri sendiri
  • Pendapatmu selalu dikecilkan
  • Kamu merasa lelah secara emosional setiap hari
  • Pasangan membuatmu takut, malu, atau bersalah secara terus-menerus
  • Jika kamu mengalami tiga atau lebih dari tanda di atas, bisa jadi kamu berada dalam hubungan yang beracun.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Health
3 bulan lalu

Kalau Kamu Selalu Minta Maaf Tapi Enggak Pernah Didengar, Ini Tanda Kamu Harus Pergi!

Buletin
9 bulan lalu

Megawati Bantah Isu Musuhan dengan Prabowo: Dia Senang Saya Masakin Nasi Goreng

Nasional
9 bulan lalu

Megawati Tegaskan Hubungan dengan Prabowo Baik-baik Saja: Dia Senang Saya Masakin Nasi Goreng

Health
10 bulan lalu

30 Topik Pembicaraan Sama Pacar: Cara Membangun Koneksi Emosional yang Lebih Dalam

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal