Mengenal Down Syndrome di Hari Down Syndrome Sedunia 2018

Siska Permata Sari
Mengenal down syndrome. (Foto: Camphill.org)

JAKARTA, iNews.id - Hari Down Syndrome Sedunia atau World Down Syndrome Day (WDSD) diperingati setiap 21 Maret. Tanggal ini dipilih karena menandakan keunikan tripolisis (trisomi) kromosom ke 21 yang menyebabkan down syndrom.

Down syndrome juga kerap disebut trisomi 21, kondisi genetik yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami berbagai tantangan pembelajaran, demikian dilansir dari The Sun, Rabu (21/3/2018).

Orang yang terlahir dengan kondisi tersebut, umumnya memiliki ciri fisik tertentu, seperti floppiness, kondisi mata yang miring dan mulut kecil dengan lidah yang lebih menonjol. Selain itu, orang yang memiliki down syndrome cenderung mengalami tingkat kesulitan belajar yang berbeda.

Misalnya, ketika usia dini atau di bawah lima tahun (balita) akan tampak jika anak yang mengalami down syndrome, proses belajar duduk, berdiri, dan berjalan cenderung lebih lambat.

Komplikasi lain yang kemungkinan dialami penderita down syndrome, yakni ADHD dan autisme. Masih berdasarkan The Sun, satu dari 10 anak dengan down syndrome mengalami komplikasi tersebut.

Meski tak ada obat untuk anak dengan down syndrome, tetapi ada fasilitas dukungan yang tersedia, seperti akses ke spesialis perawatan kesehatan dan terapis pengembangan. Mereka juga dapat berpergian ke luar rumah, memiliki relasi, dan menjadi orang yang mandiri.

Namun, anak atau orang dewasa dengan down syndrome cenderung terkena gangguan kesehatan tertentu, seperti gangguan jantung, masalah pendengaran, pengelihatan, dan masalah tiroid.

Hari Down Syndrome Sedunia atau WDSD  pertama kali diamati pada 2006 di banyak negara seluruh dunia. Kemudian Down Syndrome Association Singapore meluncurkan dan menyelenggarakan situs WDSD dari 2006-2010 atas nama Down Syndrome International (DSi) sebagai aktivitas global yang harus dicatat. Akhirnya, tepat pada 19 Desember 2011, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan 21 Maret sebagai Hari  Down Syndrom Sedunia.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Internasional
10 hari lalu

Nah! 2 Juta Warga Israel Hadapi Krisis Kejiwaan sejak Perang Gaza, Sebagian Tentara

Health
11 hari lalu

RI Darurat Kesehatan Jiwa, Ini Penjelasan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia

Seleb
13 hari lalu

Sarwendah Kena Mental hingga Konsul ke Psikolog, gegara Ruben Onsu?

Health
13 hari lalu

Daftar Masalah Kesehatan Mental Paling Banyak Dilaporkan di Puskesmas, Apa Saja?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal