“Kenapa direkomendasikan, karena dia bersifat disposable (sekali pakai buang), artinya steril. Kemudian tidak menularkan infeksi antara satu pasien dan pasien lainnya,” jelas dia.
Sunat menggunakan teknik klamp secara estetik atau kosmetik dianggap lebih bagus karena mudah menghentikan pendarahan dan tidak ada bekas benangnya. Di samping itu, alat klamp juga bisa disesuaikan dengan ukuran yang dibutuhkan, mulai dari anak-anak hingga pasien dewasa.
Mengingat sebagian besar pasien sunat adalah anak-anak, ada peran atau tugas orang tua untuk membantu sang anak selama masa sunat menggunakan klamp. Sebab, penting untuk menjaga kehigienisan area vital.
“Karena pasien kebanyakkan anak-anak jadi tugas org tua seperti habis pipis harus disiram, kalau keringetan harus mandi,” ujar dr Mahdian.
Selain itu, teknik ini bisa memudahkan pasiennya langsung menggunakan celana, sehingga tidak ada hambatan saat beraktivitas. Namun, mungkin teknik ini sedikit menimbulkan ketidaknyamanan karena ada alat yang menempel di bagian alat vital.