Menurut dr Christopher tes genetik hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup. Sebab genetik manusia tidak akan berubah sampai tua. Umumnya prosedur pemeriksaannya juga bisa melalui air liur pasien. "Faktor risiko kesehatan tubuh itu bisa diketahui dari genetik. Prosedur pemeriksaannya tidak invasif, cukup dari air liur aja kemudian diperiksa,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemeriksaan genetik ini bisa dilakukan untuk segala usia. Bahkan bayi juga diperbolehkan melakukan tes genetik. Namun khusus untuk bayi, apabila belum bisa memproduksi air liur, maka akan dibantu dengan swab untuk mendapatkan genetiknya.
Bagi pasien yang ingin melakukan tes genetik, maka wajib untuk berpuasa 30 menit dengan tidak makan, minum, sikat gigi sebelum pengambilan sampel air liur. Setelah sampel sudah didapatkan, maka butuh waktu 3-4 minggu untuk mengetahui hasilnya.
“Hasilnya kurang lebih itu tiga minggu sampai satu bulan. Nanti akan diberikan booklet yang berisikan pantangan, faktor risiko kesehatan, dan seluruh data kesehatan tubuh yang dibaca dari tes genetik," kata dr Christopher.
Pasien juga bisa langsung konsultasi hasil tes genetiknya kepada dokter spesialis gizi untuk bisa mendapatkan rekomendasi makanan maupun vitamin yang harus dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan tubuh. "Nantinya dokter spesialis gizi juga akan bantu menyarankan kandungan vitamin serta asupan nutrisi yang tepat sesuai dengan hasil tesnya,” kata dia.