Mengenali Penyakit Kusta, Gejala hingga Pengobatannya

Siska Permata Sari
Biasakan cek kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit. (Foto: Healthcheckup)

Jika kelainan itu terjadi pada mata, kata dia, ditandai dengan refleks kedip berkurang, dan kelopak mata tidak menutup dengan baik.

Masalah yang lebih seriusnya adalah terjadi cacat menetap seperti jari bengkok, memendek atau terputus, kelumpuhan tangan dan kaki, kelopak mata tidak menutup (lagoftalmos), dan kebutaan.

“Yang perlu kita waspadai adalah Indonesia penyumbang kusta ketiga di dunia. Kelainan pada kusta ini mirip dengan penyakit lain, seperti panu, kurap, dan kaligata,” tuturnya.

Mereka yang telah terkena kusta, harus melakukan serangkaian pengobatan yang efektif dengan diberikan multi drug treatment (MDT) yang tersedia gratis di Puskesmas dan beberapa rumah sakit. Lama pengobatan sekira enam bulan untuk tipe PB (pausibasiler), dan 12 bulan untuk tipe MB (multibasiler).

Dia mengatakan, tujuan dari pengobatan kusta adalah memutus rantai penularan, mencegah cacat atau menangani agar cacat tidak berlanjut, menangani komplikasi, memperbaiki kualitas hidup penderita. 

“Kusta tidak identik dengan cacat. Kusta dapat diobati, temukan tanda dan gejala dini kusta, hilangkan stigma dan diskriminasi,” ujarnya.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Nasional
24 hari lalu

5 Anak di Riau Meninggal Dunia akibat Flu Babi, Kemenkes Buka Suara!

Health
31 hari lalu

RI Darurat Kesehatan Jiwa, Ini Penjelasan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia

Health
1 bulan lalu

Data CKG: 7,5 Juta Kasus Baru Diabetes Ditemukan di Indonesia

Health
2 bulan lalu

Ada CKG di Panti Sosial, Ini Penyakit yang Banyak Dikeluhkan Lansia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal