“Kenapa kita penting banget untuk mengenal Stages of Grief dan mengenal emosi, duka yang kita rasain, simply it just how we can survive aja sih,” kata Adisti dalam Podcast Aksi Nyata, di Youtube Partai Perindo, Senin (26/12/2022).
“Karena kalau lo nggak bener-bener ngerasain, lo nggak bener-bener menerima, ya lo bisa aja sih hidup, cuma itu akan menimbulkan trauma, itu akan menimbulkan akan menimbulkan inner-inner yang lo tuh nggak sadar, tapi gara-gara lo nggak sembuh, lo jadi nyakitin orang,” ujar dia.
Adisti mengungkapkan, setiap orang memang mengalami tahapan kesedihan dengan jangka waktu dan bentuk yang berbeda-beda. Meski begitu, setiap orang biasanya akan melalui proses yang sama dalam tahap-tahap kesedihan itu.
Tahapan itu dimulai dari tahap amarah yang meluap hingga akhirnya mencapai ke tahap penerimaan. Namun, mengenal tahap kesedihan sangat membantu seseorang dalam meredam proses amarah tersebut, sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya sampai menyakiti orang-orang terdekat.
"Kalau lo nggak bener-bener berusaha untuk mengenali, oh kalau gue berduka tuh kaya gini ya, lo tuh bisa aja secara nggak langsung menyakiti orang-orang terdekat lo,” ujar dia lagi.
Namun, memang tak bisa dipungkiri kembali, bahwa pada kenyataannya, menghadapi kesedihan tidak sesederhana itu. Berbagai tahap kesedihan tersebut sangat subjektif dan tidak dapat diterapkan pada semua orang.
Meski begitu, Adisti menyarankan, untuk mencoba memahami tahap-tahap kesedihan tersebut agar bisa membantu Anda dalam menghadapi masa-masa sulit.