Nila Moeloek Resmikan Industri Bioteknologi Mikroalga Pertama di Indonesia

Tuty Ocktaviany
Nila F Moeloek meresmikan industri bioteknologi berbasis mikroalga pertama di Indonesia, PT Evergen Resources di Kendal, Jawa Tengah. (Foto: iNews.id/PT ER)

Dalam rangka mendorong pengembangan industri bahan baku sediaan farmasi di Indonesia dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Kesehatan, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Permenkes No. 17 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Ini merupakan acuan bagi pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan industri bahan baku sediaan farmasi untuk mengurangi ketergantungan impor.

“Saya percaya, PT Evergen Resources dapat memenuhi kebutuhan bahan baku natural astaxanthin bagi industri farmasi, industri kosmetika, dan industri makanan. Saat ini kebutuhan astaxanthin masih dipenuhi melalui impor dari Jepang, China, dan India,” katanya.

Dengan terobosan ini, Nila Moeloek berharap ke depan PT Evergen Resources dapat terus berinovasi menghasilkan bahan baku lain yang dapat digunakan untuk produk kesehatan dengan tetap memperhatikan pemenuhan standar mutu. Di samping itu, PT Evergen Resources didorong untuk berkiprah di pasar global untuk melakukan ekspor ke mancanegara.

Di lokasi yang sama, pendiri sekaligus CEO PT ER Siswanto Harjanto mengatakan, PT ER adalah perusahaan inovatif sesuai namanya, Evergen yang merupakan singkatan dari Forever Generate (terus menghasilkan). Oleh karena itu, haematococcus pluvialis (penghasil astaxanthin) bukanlah satu-satunya jenis mikroalga yang akan dikembangkan, namun akan ada berbagai jenis mikroalga lain yang dikembangkan di masa mendatang.

“Banyak tantangan yang dihadapi pada setiap tahap pembudidayaan mikroalga ini. Mulai dari skala laboratorium, skala percobaan yang lebih besar (scale up), sampai skala komersial,” katanya.

Anak-anak muda lulusan universitas di Indonesia yang ada di perusahaan ini, kata dia, berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan. Kini, Indonesia sudah memiliki industri bioteknologi berbasis mikroalga yang menghasilkan produk-produk inovatif dan kompetitif. Juga dapat dibanggakan sebagai produk karya anak bangsa dan diakui di dunia internasional.

“Selama ini industri bioteknologi berbasis mikroalga dikuasai oleh perusahaan di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Israel, Jepang, dan beberapa negara Eropa,” ujarnya.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Megawati Minta Relawan Kesehatan PDIP Tak Pilih-Pilih saat Menolong Orang

Health
4 hari lalu

BPOM Tegaskan Inhaler Hong Thai Formula 2 Produk Ilegal!

Health
5 hari lalu

17 Penyakit yang Tidak Memenuhi Syarat Berangkat Haji, Ini Daftarnya!

Health
5 hari lalu

DBD Hantui Indonesia! Wamenkes Beberkan Cara Mencegahnya

Nasional
5 hari lalu

131.393 Orang Indonesia Kena DBD Sepanjang 2025, Karawang Mendominasi!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal