"Penelitian ini berakar kuat pada kebutuhan lokal, bertujuan untuk meningkatkan praktik perawatan kesehatan dan memastikan masyarakat kita memeroleh manfaat langsung dari kemajuan global dalam bidang kedokteran," kata Prof Ari Fahrial melalui keterangannya dikutip Rabu (14/8/2024).
Prof Ari menjelaskan, dibandingkan dengan terapi yang ada, obat ini dapat memperbaiki gejala Gerd, seperti nyeri ulu hati, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. "Uji coba ini menggarisbawahi komitmen kami untuk mengatasi kebutuhan medis yang belum terpenuhi melalui penelitian inovatif," kata Prof Ari.
Sementara itu, Seongsoo Park, CEO Daewoong Pharmaceutical, mengatakan kolaborasi dengan para peneliti Indonesia tidak hanya mendorong inovasi medis, tetapi juga menjawab kebutuhan kesehatan khusus penduduk Indonesia. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan perawatan pasien melalui perawatan inovatif seperti fexuprazan,"ujarnya.
Perlu diketahui, inisiatif ini menyoroti kepemimpinan peneliti Indonesia dalam penelitian medis global dan menggarisbawahi peran Daewoong Pharmaceutical dalam mendorong pendekatan inovatif terhadap layanan kesehatan. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pengobatan dan
meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi pasien Gerd baik di Indonesia maupun global.
Adapun tim peneliti terdiri atas Key Opinion Leaders (KOL) Indonesia dipimpin oleh ahli gastroenterologi Prof Ari Fahrial Syam. Investigator-initiated trial (IIT) ini didukung oleh Daewoong Pharmaceutical untuk pengobatan gerd yang inovatif di Indonesia. Fexuprazan merupakan obat baru ke-34 dari Korea Selatan yang dikembangkan oleh Daewoong Pharmaceutical.
Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) pada obat tersebut memberikan pereda gejala secara cepat sejak dosis pertama, menghilangkan kebutuhan akan aktivasi yang dimediasi asam yang diperlukan oleh Proton Pump Inhibitors (PPI). Uji klinis fase 3 ini menunjukkan fexuprazan lebih efektif daripada esomeprazole. Banyak pasien yang mengalami perbaikan gejala dalam beberapa hari pertama pengobatan.
Selain itu, perpanjangan waktu paruh fexuprazan sebesar 9 jam mendukung peningkatan pengendalian gejala malam hari, yang sangat penting untuk kenyamanan dan pemulihan pasien. IIT ini menerima Investigational New Drug (IND) pada 23 Juli dan dilaksanakan di tiga lokasi di Jakarta, yaitu Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Islam Cempaka Putih (RSI Cempaka Putih), dan Rumah Sakit Menteng Mitra Afia (RSMMA). Lokasi tersebut dipilih untuk memastikan representasi pasien Indonesia yang luas dan beragam.