Usahakan mengoptimalkan penggunaan teknologi, serta membatasi penggunaannya sesuai dengan rutinitas yang di tetapkan, terbuka kepada tim atau atasan jika ada kendala.
"Reframing (melihat dari sudut pandang berbeda) – di balik kesulitan, ada kemudahan," tutur Ferry.
Saran untuk anak
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres atau emosi negatif. Menurut Ferry, anak-anak dapat menanggapi stres dengan cara yang berbeda seperti menjadi lebih menuntut untuk dekat (diurus), merasa cemas, terlihat mulai menarik diri, marah atau gelisah, mengigau, mengompol, mimpi buruk dan lainnya.
Untuk membantu mereka melenyapkan emosi itu, cobalah membangun suasana positif di rumah bersama keluarga. Batasi waktu menatap layar, lakukan kegiatan yang membuat diri anak bahagia seperti berolahraga dan sebagainya, sehingga menurunkan hormon kortisol dan meningkatkan sistem imun. Jangan lupa mengonsumsi asupan makanan yang bergizi seimbang.
"Hubungi praktisi di mental health (psikolog, psikiater, psikoterapist) untuk pendampingan," kata Ferry.