JAKARTA, iNews.id - Virus corona varian Omicron atau yang dikenal sebagai BA.1 sangat menular dan menyumbang hampir semua lonjakan infeksi virus corona secara global.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (31/1/2022) para ilmuwan kini sedang melacak peningkatan kasus yang disebabkan oleh turunan Omicron yang dikenal sebagai BA.2, yang mulai membalap dominasi BA.1 di beberapa bagian Eropa dan Asia.
Secara global, Omicron menyumbang 98,8 persen dari kasus infeksi Covid-19. Namun, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini beberapa negara sudah melaporkan adanya peningkatan dalam subvarian BA.2.
Adapun selain BA.1 dan BA.2, WHO sudah mencantumkan dua subvarian lain di bawah payung Omicron yakni BA.1.1.529 dan BA.3. Semua subvarian tersebut, terkait erat secara genetik, namun masing-masing memiliki mutasi yang bisa mengubah cara mereka berperilaku.
Trevor Bedford, seorang ahli virologi komputasi di Fred Hutchinson Cancer Center melacak evolusi SARS-CoV-2. Melalui akun Twitter miliknya, dia menuliskan berdasarkan analisisnya tentang pengurutan data dari database GISAID dan jumlah kasus dari Our World in Data di University of Oxford.