Pasien Kanker Disarankan Vaksin Herpes Zoster, Dokter Beberkan Alasannya

Muhammad Sukardi
Ilustrasi vaksin. (Foto: Pexels)

Apa Itu Vaksin Herpes Zoster?

Secara umum, vaksin Herpes Zoster bisa dilakukan pada mereka yang sehat, serta pada orang dengan kondisi apa pun, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun apalagi yang memiliki komorbid dan immunocompromised.

Vaksin generasi terdahulu menggunakan vaksin hidup, dan diberikan satu kali. Namun, pada vaksin generasi baru, merupakan recombinant zoster vaccine, menggunakan spike dari virus itu. 

"Jadi hanya pucuknya saja diambil dan dibuat jadi vaksin, lalu ditambah zat adjuvant yang akan meningkatkan respon imun," jelas dr Joyce. 
 
Penambahan zat adjuvant juga memperkuat vaksin, sehingga perlindungan vaksin bisa bertahan lebih lama. Sejauh ini, menurut penelitian, vaksin bisa melindungi pasien hingga 11 tahun. 

"Penelitiannya masih terus berlanjut. Diharapkan perlindungan vaksin bisa lebih lama dari dari 11 tahun," ujar dr Joyce.

Dia melanjutkan, karena vaksin Herpes Zoster generasi baru tidak mengandung virus yang utuh atau hidup, vaksin ini aman diberikan kepada mereka dengan kondisi immunocompromised seperti yang dialami pasien kanker, orang dengan HIV/AIDS, dan mereka yang pasca menjalani transplantasi organ. Dengan syarat, vaksin diberikan saat pasien dalam kondisi sehat atau stabil. 

Namun karena bukan merupakan vaksin hidup, maka vaksin harus diberikan dalam dua dosis (dalam dua kali pemberian), dengan jarak antar dosis yaitu 2 – 6 bulan.

Efek proteksi vaksin akan muncul dalam waktu satu bulan setelah vaksin kedua (booster), lalu titer kekebalan tubuh akan meningkat empat kali lipat, dibandingkan bila hanya satu kali vaksin.

Pada pasien kanker, dosis pertama bisa diberikan sebelum pengobatan dimulai. "Saat baru didiagnosis, biasanya ada masa tunggu sebelum pengobatan. Inilah saat yang tepat untuk dosis pertama," ujar dr Joyce. 
Dosis kedua dapat diberikan dalam kurun 2 hingga 6 bulan kemudian saat menjalani pengobatan. 

"Sebelum vaksinasi, akan diperiksa dulu kondisi pasien. Bagaimana leukositnya, (Apabila) tidak ada demam, diare, dan lain-lain (serta) bila kondisinya stabil, bisa divaksinasi," kata dr Joyce.

Editor : Muhammad Sukardi
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

Bukan Ciptaan Bill Gates! Vaksin TBC M72 Ready 2028, Ini Fakta Lengkapnya

Health
5 bulan lalu

PB IDI Bocorkan Vaksin TBC Bill Gates Selesai Uji Coba 2028! 

Nasional
5 bulan lalu

Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Indonesia Tak Butuh Vaksin TBC Bill Gates

Video
5 bulan lalu

Menkes Jawab Isu Bill Gates Uji Coba Vaksin TB di Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal