JAKARTA, iNews.id - Riset Global Listing mencatat penyakit maag meningkat drastis dari 22 persen ke 36 persen pada kategori usia 17-24 tahun. Mereka kebanyakan kalangan mahasiswa dan first jobber.
Apa penyebabnya? Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) periode 2022-2025, dr Ulul Albab Sp.OG menerangkan sebagian besar dari mereka memiliki kebiasaan mengonsumsi jajanan zaman now yang berpotensi memicu gangguan lambung, seperti sakit maag. Beberapa makanan tersebut, antara lai seblak, tteokbokki, mie instan pedas, dan sejenisnya.
"Menjaga kenyamanan lambung sangat penting saat berpuasa. Pilihlah makanan rendah lemak, konsumsi makanan segar, dan hindari minuman yang mengandung soda atau kafein saat perut kosong,” ujarnya, dalam event NgabuburGigs di Balairung Kampus Universitas Indonesia (UI), pada 10 Maret 2025.
Head of Category Digestive and Skin Kalbe Consumer Health, Revi Octaria mengatakan melihat fenomena ini pihaknya berkomitmen mengurangi angka penyakit maag, terutama pada Ramadhan. Apalagi gaya hidup generasi muda (Gen Z) saat ini lebih rentan menderita sakit maag dan cenderung mengabaikannya.
"Sebab itu, dalam acara promag ini kami terpanggil ikut mengedukasi pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman ramah lambung, terutama saat berpuasa, agar niat baik di bulan Ramadan tetap berjalan baik," katanya, dalam keterangan pers dilansir Selasa (11/3/2025).
Dalam acara tersebut, IDI memberikan rekomendasi makanan yang ramah untuk lambung, yaitu kurma, air kelapa, rebusan sayur, makanan manis rendah lemak, dan buah-buahan segar.