JAKARTA, iNews.id – Memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) yang akan jatuh pada 1 Desember, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar dialog interaktif dengan mahasiswa dan pelajar di Aula Siwabessy, Gedung Kemenkes, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi dan pencegahan terkait bahaya penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).
Dalam kesempatan tersebut, Kasubdit HIV Aids dan PIMS Kemenkes, Dr Sedya Dwisangka mengajak masyarakat khususnya para remaja mencegah penularan penyakit tersebut. Langkah yang dilakukan dengan cara STOP.
Huruf S, yaitu Suluh yang artinya pemaparan harus tahu apa-apa saja yang beresiko dan faktor-faktornya. Kemudian T, yaitu temukan apabila terdapat indikasi dengan cara test kesehatan.
Lalu O, Obat, artinya jika terinfeksi harus dilakukan pengobatan. Terakhir adalah P, yaitu pertahankan. Artinya berobat harus terus menerus.
“Sejauh ini data konkret penderita Aids di Indonesia ada 640.000 kasus. Sekitar 349.000 orang berusia 20 sampai 49 tahun,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tujuan acara ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja agar terhindar dari penyakit menular. “Tujuannya agar orang bisa menghindari, remaja kita bisa terhindar dan tahu bahwa ini sangat berisiko,” kata Sedya.
Ada beberapa jenis infeksi menular seksual (IMS), di antaranya Sifilis (Raja Singa), Gonore/kencing nanah, Kutil Kelamin, Herpes Simpleks, Hepatitis B, HIV/AIDS. Berdasarkan data dari WHO, penderita di Indonesia jumlahnya terus meningkat, contoh kasus Sifilis yang dilaporkan berdasarkan pendekatan Sindrom meningkat sebanyak 4.000 kasus pada 2011-2016. Diperkirakan 630.000 orang terinfeksi dengan HIV/AIDS (ODHA), dimana prevalensi individu 15-49 tahun mencapai 0,3 persen.