JAKARTA, iNews.id - Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika serikat telah memulai studi fase 2/3 antivirus oral dengan ritonavir dosis rendah untuk cegah Covid-19. Terapi ini diharapkan bisa memperlambat replikasi virus pada pasien Covid-19 supaya mengurangi gejala penyakit dan munculnya infeksi ke orang lain.
Antivirus oral Covid-19 ini dibuat karena mengingat dampak Covid-19 yang terus berlanjut di seluruh dunia. Sehingga diperlukan 'senjata' tambahan untuk secara total mengalahkan SARS-CoV2, termasuk variannya yang terus bermunculan.
"Kami percaya bahwa penanganan infeksi memerlukan perawatan yang efektif untuk orang yang tertular atau mereka yang sudah pernah terpapar. Ini akan melengkapi fungsi vaksin," kata dr Mikael Dolsten, kepala petugas ilmiah dan presiden, penelitian, pengembangan, dan medis Pfizer, dikutip iNews.id dari Fox News, Selasa (28/9/2021).
Pfizer menargetkan uji coba tersebut bisa menemukan cara memperlambat proses replikasi virus, sehingga antivirus oral ini dapat mencegah penyakit simtomatik pada mereka yang sudah pernah terpapar dan menghambat timbulnya infeksi pada orang lain.
Studi Fase 2/3 Pfizer yang disebut EPIC-PEP, (Evaluation of Protease Inhibition for Covid-19 in Post-Exposure Prophylaxis), ini merupakan uji coba acak, double-blind, terkontrol dengan plasebo. Uji coba melibatkan 2.660 orang dewasa sehat berusia 18 tahun hingga lansia yang tinggal dengan anggota keluarga yang terinfeksi Covid-19 bergejala yang telah dikonfirmasi.