Meskipun telah banyak penelitian yang mengungkap virus Covid-19 yang ada di tubuh pasien bisa hilang dalam beberapa waktu, tapi hal ini tidak berlaku pada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
“Pasien yang terinfeksi dapat menghilangkan virus dalam jangka waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Seperti pasien ini dapat mengembangkan infeksi yang terus-menerus dengan replikasi dan evolusi virus yang berkepanjangan,” tutur para peneliti.
Apalagi pria Belanda tersebut memiliki sindrom myelodysplastic atau kelainan yang disebabkan oleh sel darah yang terbentuk dengan buruk atau tidak berfungsi dengan baik.
Dengan kondisi kesehatannya yang kompleks dan sistem imun yang tidak kebal, pasien tersebut meninggal dunia akibat kondisi kelainan darahnya kambuh.
“Pada akhirnya, pasien tersebut meninggal karena kondisi hematologisnya kambuh. Meskipun mengidap COVID-19 dengan viral load yang tinggi selama total 613 hari," tutur peneliti.