Kecemasan dan tekanan psikologis lainnya memengaruhi motilitas esophagus dan fungsi sfingter esofagus bagian bawah. Motilitas esophagus menimbulkan kontraksi untuk memindahkan makanan ke perut.
GERD secara umum atau akibat kecemasan memiliki gejala yang sama, karena yang membedakan hanyalah penyebab yang mendasarinya. Berikut gejala GERD anxiety:
GERD anxiety menyebabkan sulit tidur karena refluks asam bisa bertambah buruk saat berbaring, sehingga membuat individu sering terbangun. Sementara anxiety bisa mengganggu siklus tidur individu.
Bagaimana dengan pengobatannya?
GERD anxiety membutuhkan kombinasi obat obatan untuk kedua kondisi tersebut. Misalnya, antasida, penghambat reseptor H-2, penghambat pompa proton, obat-obatan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), benzodiazepine, obat-obatan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI).
Selain dengan pengobatan tersebut, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah.
Mulai dari makan makanan yang sehat, hindari makanan yang memicu refluks asam, berolahraga teratur, melakukan teknik relaksasi (yoga, meditasi), dan hindari alkohol dan minuman berkafein.
Namun, bila tidak kunjung baik dan agar tidak menimbulkan komplikasi lebih parah segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apabila nyeri dada atau ulu hati menyebar hingga ke rahang dan lengan disertai sesak napas dan keringat dingin, segeralah ke dokter.