"Tanpa gejala biasanya tetap sehat seperti layaknya orang normal, tapi dia sudah terinfeksi dan bisa menyebarkan virus itu tanpa kalian sadari atau yang disebut carrier,” tulisnya.
Andrea juga menceritakan bahwa dia sempat diberikan Chloroquine, namun sayangnya tidak cocok untuk tubuhnya. Sebagai gantinya, dia mengonsumsi multivitamin selama masa isolasi.
“Selama dirawat aku dapat multivitamin, vitamin C (500 mg), dan ada empat jenis obat lain, salah satunya Chloroquine. Makanan sehat tiga kali sehari, air putih minimal 2 liter perhari," tulisnya di Instagram Story.
"Notes, Seperti kalian tau, chloroquine adalah salah satu obat untuk penyakit Covid-19 ini. Tapi tolong jangan sekali-kali kalian minum obat ini tanpa anjuran dokter, karena efeknya sangat berbahaya. Tidak semua orang cocok,” tulisnya kembali.
Setelah mengonsumsi Chloroquine, dia merasakan reaksi aneh di tubuhnya seperti cemas, mual, muntah, pusing, jantung berdebar, napas pendek, dan tangan tremor. “Setelah observasi obat saya dihentikan. Jadi jika kamu mengalami efek samping setelah minum, harap lapor ke perawat ya," tulisnya.
Selain mengonsumsi makanan-makanan sehat dan bergizi seimbang serta multivitamin, perempuan 34 tahun ini juga tetap aktif bergerak.
“Jangan lupa harus minum banyak air putih, minimal 2 liter sehari. Dan harus beraktivitas (senam-senam kecil atau olahraga). Jika memungkinkan berjemur di pagi hari, jangan lupa sering cuci tangan,” tulisnya.