JAKARTA, iNews.id – Ternyata tidak semua penderita hepatitis harus mengonsumsi obat antivirus demi mengenyahkan penyakitnya tersebut. Apa pasal?
"Walau obat ada di apotik, tidak semua pasien harus mendapatkan obat antivirus. Pasien yang diberikan obat harus memenuhi kriteria indikasi," kata dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan anggota Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), Dr. Irsan Hasan dalam webinar, Jumat (26/6/2020).
Hal ini berarti ada pasien yang hanya diobservasi oleh dokter karena virus hepatitis di tubuhnya dianggap tidur, sehingga dia tidak memerlukan pengobatan.
"Kalau diberi obat, siap-siap antivirus diberikan bertahun-tahun dan ada kemungkinan seumur hidup," kata Irsan.
Ada sejumlah indikasi yang mengharuskan pasien mendapatkan pengobatan dan ini hasil pemeriksaan dokter, salah satunya jika alanin aminotransferase/ALT normal yang didapat dari tes pengukuran enzim SGPT di dalam darah.