JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) sejak 2010. Ini berfungsi untuk mengelola semua data kesehatan yang berkaitan dengan jamaah haji dan layanan kesehatan yang diberikan.
Data terbaru yang dihimpun dari Siskohatkes per 17 Juli 2019, tercatat ada tujuh orang peserta haji yang meninggal dunia. Lima di antaranya wafat di RS Arab Saudi, dua orang lagi mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan.
Selain data peserta haji yang meninggal dunia, data dari Siskohatkes tersebut tercatat 263 orang sakit, 211 orang di antaranya dirawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan 52 di RS Arab Saudi.
"Fungsi Siskohatkes ini untuk menampung semua data layanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Arab Saudi yang datanya mulai diambil dari waktu di Indonesia hingga nanti pulang ke Indonesia lagi," kata TB Margono, PJ Siskohatkes Daker Madinah, seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima iNews.id, Sabtu (20/7/2019).
Seperti dikatakan sebelumnya, data status kesehatan jamaah haji sudah diinput sejak proses pemeriksaan kesehatan tahap pertama di tanah air untuk penentuan kategori risiko tinggi kesehatan. Pendataan jamaah ini juga terus dilakukan selama jamaah melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi dan dipantau hingga kembali ke Indonesia.