JAKARTA, iNews.id - Satu per satu bukti kematian Dokter Aulia Risma mulai terungkap. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan mendapat informasi kalau para senior Dokter Aulia memalak juniornya dengan nominal hingga Rp40 juta dan menggunakan duit itu untuk menyewa jasa penulis lepas untuk membuat naskah akademik.
Informasi ini disampaikan Juru Bicara Kemkes dr Mohammad Syahril. Dia mendapatkan kabar tersebut dari bukti-bukti yang dikumpulkan selama proses investigasi dilakukan sejak pertengahan Agustus 2024.
Menurut dr Syahril, para junior PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) diminta menyetor duit berkisar antara Rp20 sampai Rp40 juta per bulan. Duit itu kemudian dikumpulkan ke almarhumah dr Aulia selaku bendahara, lalu diberikan ke senior.
"Duitnya untuk kebutuhan non-akademik, seperti membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik, menggaji OB, dan berbagai kebutuhan senior lainnya," kata dr Syahril dalam keterangan resmi yang diterima iNews.id, Minggu (1/9/2024).
Dari temuan itu, diketahui kalau para senior Dokter Aulia di PPDS Anestesi kemungkinan besar menggunakan jasa penulis lepas dalam pembuatan naskah akademik.