“Tidak apa untuk Ibu hamil namun yang dikhawatirkan sebenarnya secara psikis, bisa menimbulkan rasa khawatir sendiri dan kalau misal kesakitan khawatir memicu kontraksi. Jadi tidak disarankan,” kata dr. Damar Sajiwo, MARS, salah satu dokter di NMW Clinic.
Oleh karena itu secara prosedur agar tindakan aeshetic aman, pasien terlebih dahulu harus berkonsultasi dengan dokter. Dokter melihat dan mengecek dulu area hidung atau bagian yang ingin dilakukan proses tanam benang, serta menyamakan ekspektasi pasien dengan kondisinya.
Melihat hasilnya yang instant, para perempuan pun masih menjadikan tindakan tanam benang ini andalan untuk membentuk hidung terlihat mancung maupun membentuk kontur wajah agar lebih tirus.
“Tindakan ini bisa bertahan lama tergantung pola hidup, paling tidak akan bertahan 12 bulan-16 bulan. Setelahnya benang akan terserap aman di permukaan kulit,” ujar dr. Damar.
Benang yang dipakai untuk tanam benang bukanlah benda asing tapi bisa diserap tubuh. Selain itu aman, terdaftar di FDA dan BPOM. Namun hal lain yang harus diperhatikan adalah pantangan setelah melakukan prosedur ini. Seperti tidak boleh facial atau pihat wajah minimal 2 minggu setelah tindakan. Serta aktivitas seperti sauna juga tidak boleh untuk pasien yang melakukan botox.