Terapi Regdanvimab Potensial Turunkan Risiko Rawat Inap Pasien Covid-19 Komorbid

Leonardus Selwyn
Berbagai jenis penanganan Covid-19 tengah dilakukan di seluruh dunia. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Menurut data dari Covid-19.go.id, sebanyak 49,5% kasus kematian terkait Covid-19 di Indonesia merupakan kelompok usia lanjut atau di atas umur 60 tahun. Pasien ini jadi kelompok berisiko tinggi sebab sebagian besar memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan lain sebagainya. 

Mengatasi hal tersebut terapi pengobatan antibodi monoklonal regdanvimab dihadirkan untuk menurunkan risiko rawat inap pada pasien Covid-19 dengan komorbid. Selain itu terapi ini juga dapat mengurangi risiko kematian hingga 72 persen. 

Regdanvimab didentifikasi sebagai pengobatan potensial untuk terapi Covid-19. Pakar Farmakologi Dexa Group, Dr. Raymond Tjandrawinata, mengungkapkan Regdanvimab dilakukan melalui penyaringan kandidat antibodi dan dipilih antibodi yang memiliki potensi terbesar untuk menetralisir virus SARS-CoV-2. Dia pun mengemukakan, hasil uji klinik Fase I dan II global untuk regdanvimab atau RegkironaTM. 

“Hasilnya menunjukkan keamanan, tolerabilitas, efek antivirus, dan profil efikasi yang menjanjikan pada pasien dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang. Studi preklinik in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa regdanvimab berikatan kuat dengan Receptor Binding Domain SARS-CoV-2 dan secara signifikan menetralisasi virus varian wild type dan variants of concern termasuk varian Alpha atau B.1.17,” ujar Dr. Raymond, dalam jumpa pers ‘Regdanvimab sebagai Terapi Antibodi Monoklonal’, Sabtu (31/07/2021). 

Di samping itu, pada model in vivo, regdanvimab secara efektif mengurangi viral load SARS-CoV-2 dan peradangan di paru-paru. Pada Juni 2021, Celltrion Healthcare mengumumkan data efikasi dan keamanan terkait Regdanvimab berdasarkan uji klinik fase III global.  

Hasilnya menunjukkan pengobatan antibodi monoklonal anti-Covid-19, regdanvimab (RegkironaTM), memenuhi semua primary end point dan key secondary end point pada pasien dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang. Penelitian ini menunjukkan RegkironaTM secara signifikan mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 72% untuk pasien yang berisiko tinggi berkembang menjadi Covid-19 yang berat hingga hari ke-28. 

“RegkironaTM juga secara signifikan mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 70% pada semua pasien. Mekanisme kerja regdanvimab adalah dengan mengikat Receptor Binding Domain atau RBD dari spike protein SARS-COV-2, kemudian menghambat interaksi dengan reseptor seluler tubuh atau ACE2 sehingga mencegah masuknya virus ke dalam sel tubuh dan mencegah infeksi SARS-CoV-2,” tuntasnya. 

Editor : Dyah Ayu Pamela
Artikel Terkait
Yogya
4 tahun lalu

Pasien Komorbid Positif Covid di DIY-Solo Diminta Tempati Isolasi Terpusat

Bisnis
4 tahun lalu

Luhut Minta Pasien Covid-19 Lansia dan Komorbid Tempati Isolasi Terpusat

Health
4 tahun lalu

Picu Komorbid, Ini Makanan yang Wajib Dihindari saat Isolasi Mandiri

Bisnis
4 tahun lalu

PPKM Darurat, Menaker Minta Pekerja Komorbid, Ibu Hamil, dan Menyusui WFH

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal